Proses Pernapasan pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan
Pernapasan/Repirasi
Manusia (Mamalia)
1. Hidung
Hidung ini adalah organ tubuh pertama kita yang dilalui oleh oksigen.
Bagian hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga
hidung. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan bulu-bulu hidung,
makanya lebih aman kalau kita bernafas menggunakan hidung daripada mulut.
- Dengan
menghirup udara dengan hidung, udara yang masuk akan tersaring oleh
bulu-bulu hidung selaput lendir akhirnya udara menjadi bersih. Makanya gk
heran jika di hidung kita terdapat upil.
- Hidung akan
menyesuaikan suhu dan kelembaban udara sesuai tubuh kita
2. Tenggorokan
Tenggorokan ini memiliki 2 cabang saluran yaitu untuk saluran pernafasan
dan untuk saluran pencernaan. Khusus untuk saluran pernafasan biasanya panjangnya
12-14 cm. Tepat dibagian pangkalnya tenggorokan kita namakan laring.
Laring ini panjangnya hanya sekitar 3-4 cm dan berbentuk seperti kerucut
terbalik yang tersusun dari 9 tulang rawan dan beberapa otot. Nah jika kita
amati secara seksama di tulang rawan, kita akan menemukan pintu masuk laring
atau biasa kita sebut epiglotis.
Epiglotis ini fungsinya sangat penting bagi kita karena dia memiliki klep yang
tugasnya mengatur pergantian pertukaran udara pernafasan dan makanan pada
persimpangan jalan masuk itu. Makanya orang tua kita bilang kalau makan gak
boleh ngomong (memang betul).
Selain epiglotis, terdapat organ lain di laring yaitu cairan dan pita
suara. kita bisa berbicara karena pita suara kita bergetar yang mana diatur
ketegangannya diatur oleh beberapa otot di dalamnya. Kalau cairan ini berfungsi
untuk menangkap debu dan kotoran yang masuk.
3. Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea ini terletak di kerongkongan saluran makanan. Trakea ini tersusun
dari tulang rawan yang berbentuk cincin. Untuk dinding sebelah dalamnya
terdapat selaput lendir dan silia. fungsinya adalah menahan dan mengeluarkan
kotoran agar tidak masuk paru-paru jika kotoran tersebut tidak mampu ditangkap
oleh cairan dari laring. Kotoran tersebut dikeluarkan melalui batuk ataupun
bersin.
4. Bronkus
Bronkus ini adalah cabang
trakea dan tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin. Cabangnya
ada dua yaitu kekanan menuju paru-paru kanan dan kekiri menuju paru paru kiri.
Fungsi
dari bronkus sendiri adalah sebagai tempat untuk masuknya udara ke paru-paru
dan keluarnya udara dari paru-paru.
5. Bronkiolus
6. Alveolus
7. Paru-paru
Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi antara rongga perut dan rongga dada. Manusia memiliki 2 pasang paru-paru, kanan dan kiri.
Bagian kiri terdapat 2 gelambir/lobus (atas bawah) dan dikiri ada 3 gelambir yaitu atas, tengah dan bawah. Paru-paru terbungkus pleura (selaput paru-paru). Pleura memiliki 2 lapisan dan salah satu lapisannya berisi cairan.
Fungsi cairan tersebut adalah Supaya tidak ada lecet pada paru-paru akibat gesekan yang disebabkan mengembang dan mengempisnya paru-paru. Kapasitas maksimal paru-paru menampung udara adalah berkisar sekitar 3,5 liter.
Proses
Udara setelah melewati hidung, masuk kerongkongan atas (Naro Pharinx)
kemudian masuk tenggorokan. Kemudian setelah itu masuk trakea dan diteruskan ke
bronkus melalui dua cabangnya tersebut.
Udara
Masuk Alvelous terus kapiler dan mengalir ke vena pulmonalis (pembuluh balik
paru-paru) untuk diambil oksigennya oleh darah. Terakhir karbon dioksida
dikeluarkan melalui hidung.
Secara umum:
- Udara masuk
lubang hidung
- melewati
kerongkongan atas atau naro pharinx
- Melewati
tenggorokan
- Melewati glotis
- Melewati trakea
- Masuk bronchus
- Masuk
bronchiolus
- Udara berakhir
pada alveolus
Inspirasi (tarik napas)
Ketika kita inspirasi, otot diafragma berkonstraksi (melengkung menjadi
lurus). Kemudian rongga dada terangkat dan membesar, karena otot antar tulang
rusuk berkontraksi.
Karena rongga dada mengembang, maka tekanan udara di dalamnya mengecil (
tekanan udara dalam lebih kecil dari tekanan udara luar) akibatnya udara luar
masuk ke dalam paru-paru.
Respirasi (keluar napas)
Ketika
kita mengeluarkan udara otot diafragma berelaksasi (lurus menjadi lengkung).
Rongga dada mengecil karena otot antar tulang berelaksasi. Karena rongga dada
mengecil maka tekanan udara di dalamnya membesar (tekanan udara dalam lebih
besar dari tekanan udara luar) akibatnya udara keluar dari dalam.
Jenis pernapasan ada 2:
1. Pernapasan dada: pernapasan yang terjadi
karena kerja otot antar tulang yang berkontraksi.
Inspirasi: otot antar tulang berkontraksi, tulang rusuk naik,
paru-paru mengembang, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari
tekanan luar.
ekspirasi: otot antar tulang berelaksasi, tulang rusuk turun,
paru-paru menyusut, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih besar dari
tekanan luar.
2. pernapasan perut: pernapasan yang terjadi karena kerja otot
diafragma.
inspirasi: otot diafragma berkontraksi, tulang rusuk naik,
rongga dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar.
ekspirasi: otot diafragma berelaksasi, tulang rusuk turun,
rongga dada mengecil, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar.
Penyakit Sistem Pernapasan Pada Manusia
Terdapat penyakit sistem pernapasan pada manusia, berikut.
1.
Hipoksemia
Penyakit ini disebabkan karena kurangnya pasokan oksigen bagi
tubuh atau karena asma. Penderita akan mengalami gejala seperti kebingungan,
berkeringat, kulit berwarna biru atau merah keunguan, halusinasi dan detak
jantung cepat.
Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan:
- Memasukkan oksigen ke dalam tubuh. Tubuh penderita
hipoksia akan dipasok oksigen menggunakan selang atau masker oksigen.
Semakin cepat kadar oksigen dalam tubuhnya kembali normal, semakin kecil
risiko kerusakan organ tubuh.
- Ruang hiperbarik. Penderita hipoksia yang disebabkan oleh
keracunan karbon monoksida biasanya akan dimasukkan ke dalam ruang
hiperbarik, yang berfungsi meningkatkan okigen dalam darah.
- Intubasi. Membuat saluran udara mekanis yang berfungsi
untuk menyalurkan oksigen dengan kadar di atas normal.
2. Asma
Penyakit asma disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, atau
rambut dan terjadi Penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Pada
beberapa kasus penyakit ini bersifat genetis (bawaan sejak lahir) dan tidak
menular ke orang lain.
Beberapa gejala orang terkena asma adalah nafas berbunyi
(bengek), Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin, mudah lelah,
badan letih, dan nafas pendek.
Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan diantaranya jangan
memelihara binatang yang berbulu banyak, jangan tinggal di tempat kotor dan
jangan terlalu banyak melakukan olahraga jika napas tidak kuat.
Jika sudah terlancur bisa diobati diantaranya
- Kopi. Kadang orang beranggapan kopi berbahaya pada
kesehatan. Namun kopi sangat penting untuk yang mempunyai penyakit asma.
- Jahe. Cara mengobati asma yang kambuh, Jahe telah
terbukti untuk melegakan saluran pernapasan dan melegakan saluran
pernapasan yang menyempit.
3. SIDS (sudden infant death syndrome)
Kalau ini adalah sindrom kematian mendadak pada bayi yang
tampak sehat. Biasanya sih paling sering ditemukan pada bayi berusia 2 minggu –
1 tahun. Banyak sekali sebabnya yaitu mungkin ibunya adalah perokok/pecandu
obat, Bayi ditidurkan tengkurap (pada bayi kurang dari 4 bulan) dan bayi yang
lahir prematur
Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk orang tua :
- Selalu letakkan bayi dalam posisi telentang saat tidur
- Jauhkan berbagai selimut atau kain yang berbulu (diisi
dengan kapuk/kain)
- Pastikan wajah dan kepala bayi tidak tertutup apapun
- Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi
Seandainya bayi sudah terlanjur mati, ada cara pengobatan
yaitu:
- Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan
dukungan emosional. Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga
mereka seringkali merasa bersalah.
- Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk
memiliki anak lagi.
4. Apnea tidur/sleep apnea
Penyakit apneatidur ini adalah terganggunya pernapasan karena
dinding tenggorokan yang terlalu rileks dan menyempit (bahkan menutup saluran
udara) ketika sedang tidur. Penyebab sih diantaranya karena obesitas, hidung
tersumbat, hobi merokok, mengonsumsi obat penenang dan memiliki leher lebih
dari 43 cm
Beberapa gejala yang nampak penderita apnea adalah ketika
tidur mendengkur dengan keras, sering mengalami henti napas dan terengah-engah,
berkeringat secara berlebihan, tidak merasa segar saat terbangun, terbangun
dengan mulut kering/tenggorokan terasa sakit
Pencegahan:
- Menghindari obat-obatan penenang/obat tidur
- Hindari tidur telentang, usahakan untuk tidur dengan
posisi miring
5. Sianosis
Sianosis adalah gangguan pernapasan yang kebiruan pada kulit
yang disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di
dalam pembuluh darah kulit, terutama kapiler. Diantara gejalanya adalah nafas
terengah-engah, sesak napas atau kesulitan bernapas, sakit dada, berkeringat
dingin, rasa sakit atau mati rasa di lengan, tangan, atau jari, pucat
pada lengan, tangan, atau jari dan pusing atau pingsan
Pengobatan:
- Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan penyebab
sianosis. Bisa sangat sederhana seperti menghindari paparan suhu tinggi
dan / atau menghindari ketinggian minum antibiotik (jika penyebabnya adalah
infeksi) atau operasi (dalam kasus kegagalan). Dalam kebanyakan kasus,
setelah perawatan, sianosis tidak terulang kembali. Akan tetapi diperlukan
pemeriksaan dokter terhadap pasien secara berkala untuk menentukan status
kesehatan mereka.
6. SIindrom Batuk Pilek
Sebenarnya penyakit ini disebabkan karena alergi bukan virus.
Karena, infeksi saluran napas harus ada sumber penularan kontak yang terkena
infeksi. Misalnya minum es memang akan memperberat batuk, dan pilek yang
terjadi. Pada penderita alergi kadangkala bukan hanya es, tetapi kandungan es
yang ada seperti es jeruk atau es coklat bisa menjadi penyebab alergi batuk.
Bila terdapat faktor tersebut di atas tetapi tidak ada kontak
yang sakit flu atau virus maka tidak akan terjadi atau tertular infeksi tersebut.
Gejalanya seperti nafas terengah-engah, sesak napas atau
kesulitan bernapas, sakit dada, berkeringat dingin dan pusing atau pingsan
Pencegahan:
- Penyebaran virus flu umumnya melalui bersin dan batuk
dari penderita atau dari benda yang pernah disentuh penderita. Langkah
utama untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan. Jangan
lupa untuk mencuci tangan sebelum makan. Bagi pengguna kendaraan umum,
disarankan untuk memakai masker saat bepergian.
- Langkah pencegahan lainnya adalah dengan vaksinasi.
Tetapi cara ini hanya dianjurkan bagi mereka yang lebih rentan mengalami
komplikasi flu.
Pengobatan:
- Biasanya tidak membutuhkan penanganan medis karena
penyakit ini umumnya sembuh sendiri. Beberapa langkah pengobatan yang bisa
dilakukan adalah istirahat yang cukup, banyak minum, serta menjaga tubuh
agar tetap hangat.
- Kamu bisa juga dengan meminum parasetamol atau ibuprofen
untuk menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit dan pegal. Tidak
dianjurkan mengonsumsi antibiotik karena obat ini berfungsi membunuh
bakteri, sedangkan flu disebabkan oleh virus.
7. TBC
Inilah penyakit paling berbahaya bagi proses sistem pernapasan
pada manusia. TBC lebih seperti infeksi yang disebabkan oleh bakteri
mikobakterium tuberkulosa. Biasanya disebabkan karena udara yang tercemar, atau
karena penderita TBC batuk mengenai kita disaat daya tahan tubuh kita lemah.
Penyakit ini menyerang paru-paru dan berkembang disitu. Jika
Tidak segera ditangani bisa merambah ke sistem pernapasan pada manusia lainnya
seperti pembuluh darah, otak, ginjal , saluran pencernaan, dan organ lainnya.
Pencegahan:
- Disarankan untuk tidak makan satu wadah dengan orang TBC.
- Bagi penderita Selalu membawa tisu atau kain dan menutup
batuknya supaya tidak menular ke yang lainnya.
Hewan
1. Pernapasan pada Hewan Bersel Satu
Hewan yang tergabung
dalam kelompok hewan bersel satu ini belum memiliki organ pernapasan di dalam
tubuh mereka, sehingga proses respirasi hewan bersel satu ini
mengandalkankeluar masuknya udara melalui membran sel di kulit mereka.
Biasanya sistem pernapasannya
mengandalkan keluar masuknya udara secara difusi, dimana ketika hewan bersel
satu bernapas, konsentrasi oksigen di dalam sel semakin berkurang, sementara
konsentrasi sisa metabolisme-nya yang berupa karbondioksida justru akan semakin
meningkat.
Hal tersebut tentu saja
mengakibatkan terjadinya perbedaan kadar oksigen di dalam dan juga di luar sel,
dimana konsentrasi oksigen akan menjadi lebih tinggi di luar sle daripada di
dalam sel, dan hal inilah yang menyebabkan oksigen masuk ke dalam sel secara difusi.
Disisi lain,
meningkatnya konsentrasi sisa metabolisme yang berupa karbondioksida di dalam
sel membuat kadar karbondioksida di dalam sel konsentrasinya lebih tinggi
dibandingkan dengan di luar sel, sehingga karbondioksida akan berdifusi keluar
sel.
2. Pernapasan pada Burung/Aves
Alat:
·
2 pasang lubang hidung.
·
Trakea atau yang biasa juga disebut batang tenggorok.
·
Faring yang akan menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
·
Sepasang paru-paru yang dihubungkan dengan pundi-pundi uadara.
Proses
a. Sedang terbang
- Pada saat hewan aves sedang terbang,
maka proses pengambilan oksigen melalui hidung tentu saja akan terhambat karena
selama terbang, terjadi kontraksi pada otot dada yang menyebabkan udara akan
sulit masuk ke dalam paru-paru.
- Oleh karena alasan diataslah, pada
waktu terbang, hewan aves ini memanfaatkan cadangan udara yang terdapat pada
pundi-pundi udara dan udara ini dapat masuk ke paru-paru.
- Setelah udara masuk ke paru-paru,
maka akan terjadi proses pertukaran gas. Kemudian oksigen akan diikat oleh
darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidasi dan melepas
karbondioksida dalam darah melalui hidung.
- Pundi-pundi udara dapat diisi oleh
udara kembali pada saat aves hinggap di suatu tempat atau terbang melayang
tanpa mengepakkan sayapnya.
b. Saat Hinggap/Tidak terbang
Inspirasi – Pertama-tama, otot antar
tulang rusuk berkontraksi, maka rongga dada akan mengembang. Hal ini
menyebabkan udara dapat memasuki paru-paru. Sebagian dari udara akan diteruskan
melalui pundi-pundi udara.
Ekspirasi – Proses ini ditandai dengan
melemasnya rongga dada, sehingga hal ini akan membuat tekanan pada paru-paru
akan meningkat sehingga udara akan keluar dari paru-paru menuju sistem
pernafasan.
Alat: Paru-paru
Secara umum, sebenarnya proses
respirasi dari hewan reptil ketika melakukan fase inspirasi dan ekspirasi
sungguhlah identik dengan proses pernapasan yang terjadi pada hewan mamalia.
Saat fase inspirasi, tulang rusuk akan
terangkat dan merenggang sehingga volume rongga dada pun pastinya akan semakin
besar. Membesarnya volume rongga dada ini akan membuat udara luar masuk ke
paru-paru.
Saat fase ekspirasi, tulang rusuk akan
melemas dan melakukan relaksasi sehingga volume rongga dada pun pastinya akan
semakin kecil. Hal ini akan membuat udara yang berada di paru-paru keluar
menuju saluran pernapasan.
Khusus hewan reptil yang
juga dapat hidup di air semisal buaya, maka akan terdapat katup pada lubang
hidung, batang tenggorok, dan kerongkongan mereka sehingga ketika buaya
menyelam ke dalam air, air tersebut tidak dapat memasuki saluran pernapasan
ataupun sistem pencernaan buaya.
Pada kura-kura, proses pernapasan yang
dilakukan oleh paru-paru akan dibantu oleh semacam lapisan kulit tipis, dengan
banyak kapiler darah disekitar kloaka.
Alat: Insang
Proses
- Ikan melakukan sistem pernapasan
dengan membuka dan menutup mulutnya sembari bergantian membuka dan menutup
insangnya.
- Pada waktu mulut ikan terbuka, air
tentu saja akan masuk ke dalam rongga mulut ikan dan pada waktu ini, biasanya
ikan ini akan menutup. hal ini akan membuat oksigen yang terlarut dalam air
akan masuk secara difusi ke dalam pembuluh kapiler yang terdapat pada insang.
- Pada waktu mulut ikan tertutup, maka
insang akan membuka yang akan menyebabkan air beserta karbondioksida keluar
melalui lembaran-lembaran insang.
- Fase inspirasi dari pernapasan ikan
adalah pada saat air masuk melalui rongga mulut. Pada awalnya celah mulut pada
ikan menutup, namun dikarenakan penutup insang menyamping dan celah belakangnya
tertutup selaput, maka rongga mulut akan membesar. Keadaan ini akan membuat
tekanan dalam rongga mulut akan lebih kecil daripada tekanan di luar,sehingga
rongga mulut ikan akan terbuka dan air masuk ke dalam rongga mulut.
- Fase ekspirasi dari pernapasan ikan
adalah proses pengikatan oksigen dan air sekaligus pelepasan karbondioksida.
Nah, setelah rongga mulut ikan penuh terisi oleh air, celah mulut akan tertutup
dan insang akan terbuka. Kemudian karena insang akan terbuka maka air akan
didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di
dalam pembuluh kapiler insang akan mengeluarkan karbondioksida dan mengikat
oksigen dan air.
Alat: Insang (katak muda), paru-paru, dan kulit (katak dewasa)
Proses
- Pertama, perlu diketahui bahwa pada katak dewasa, terdapat 2
buah kantung berdinding tipis dan juga elastis yang banyak mengandung kapiler
darah dan kedua kantung paru-paru ini biasanya saling berhubungan dengan
bronkus.
- Saat bernapas, terjadi proses
penambahan udara ketika otot rahang bawah katak sedang mengendur sedangkan otot
yang dinamakan sterno hiodiesus mengalami kontraksi sehingga udara dapat masuk
ke rongga mulut.
- Setelah melalui rongga mulut, maka
udara akan masuk menuju paru-paru dan akan terjadi proses pertukaran gas
disana.
- Pada saat fase ekspirasi, maka otot
hiodiesus dan otot perut akan mengalami kontraksi sehingga volume rongga perut
mengecil dan udara pun dapat keluar dari paru-paru.
Katak muda yang memiliki insang proses
pernapasannya sama seperti proses pernapasan ikan.
Alat: Trakea
Proses
Secara umum, sistem
pernapasan pada serangga ini terbagi menjadi 3 fase, yaitu
fase inspirasi, fase pertukaran gas, dan fase ekspirasi.
- Fase inspirasi ini biasanya memakan
waktu seperempat deti, pada saat spirakel (lubang kecil di akhir trakea) membuka.
Pada fase ini, otot pada kerangka luar suatu serangga akan mengendur dan
tubuhnya mengembang, sehingga udara luar dapat masuk melalui spirakel menuju
trakeol sampai ke sel-sel tubuh.
- Di dalam trakeol (struktur bercabang
trakea) akan terjadi proses perukaran gas dengan sel-sel tubuh, dimana oksigen
akan berdifusi dari spirakel ke sel-sel tubuh dan karbondioksida akan berdifusi
dari sel-sel tubuh ke spirakel.
- Pada fase ekspirasi, otot kerangka
luar pada serangga akan berkontraksi sehingga karbondioksida akan menuju ke
trakea dan akan keluar melalui spirakel.
Alat: Kulit
Proses
- Kulit cacing pada umumnya memiliki
banyak kapiler darah dan juga kelenjar lendir yang secara kontinu akan selalu
menghasilkan lendir.
- Lendir yang dihasilkan ini memiliki
manfaat untuk menjaga kulit cacing agar tetap basah sehingga oksigen akan mudah
berdifusi melalui permukaan kulit cacing.
- Oksigen yang masuk ke dalam tubuh
cacing melalui proses difusi ini akan berikatan dengan hemoglobin di dalam
plasma darah sehingga membentuk oksihemoglobin, yang kemudian siap diedarkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
- Zat sisa pembakaran yang berupa
karbohidrat dan juga uap air kemudian akan keluar melalui permukaan kulit
cacing melalui proses difusi.
Alat: paru-paru buku (arachnida darat), insang buku (arachnida
air)
Proses
Masing-masing paru-paru buku yang
dimiliki oleh arachnida ini memiliki sejenis lembaran-lembaran tipis yang
tersusun sejajar dan biasa disebut juga lamela. Selain itu, paru-paru buku pada
arachnida juga memiliki spirakel yang merupakan tempat keluar masuknya udara dari
luar dan dalam tubuh arachnida.
Keluar masuknya udara pada arachnida
dipengaruhi oleh gerakan otot seperti halnya yang terjadi pada proses inspirasi
dan ekspirasi hewan mamalia yang menggunakan paru-paru karena sistem pernapasan
dengan menggunakan paru-paru buku dan juga insang buku prosesnya akan sama
dengan proses pernapasan pada mamalia karena memang baik paru-paru buku dan
insang buku memiliki fungsi yang identik dengan paru-paru.
Alat: Insang
- Pada umumnya, insang yang terdapat
pada crustacea ini terletak pada kamar-kamar insang yang terletak diantara
branchiostegit atau yang biasa disebut sebagai pelindung insang dan juga
dinding badan.
- Pada insang yang terdapat pada hewan
crustacea, biasanya juga terdapat suatu pembuluh darah dengan membran yang
tipis. Nah, pembuluh darah dengan membran yang tipis ini akan sangat bermanfaat
untuk pertikaran gas secara difusi, dimana proses pemasukan oksigen dari udara
luar ke darah dan juga pengeluaran karbondioksida dari darah ke udara luar
dapat berjalan secara cepat dan juga efisien.
Tumbuhan
1. Stomata
Alat pernapasan tumbuhan yang paling krusial adalah
stomata.Stomata merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki fungsi utama
sebagai tempat pertukaran gas oksigen menjadi karbondioksida yang menjadi awal
dari proses pernapasan pada tumbuhan. Stomata atau mulut daun ini memiliki
sebuah celah yang dijaga oleh 2 buah sel penjaga. Sel penjaga ini memiliki
fungsi untuk mengatur buka tutupnya sebuah stomata pada suatu tumbuhan.
Stomata pada tumbuhan ini biasanya akan membuka ketika
mendapat cahaya matahari yang cukup dan akan menutup sendiri pada saat tidak
ada cahaya matahari yang masuk. Sel penjaga dapat membuka dan menutup suatu
stomata karena memiliki kandungan ion kalium dan air di dalamnya dan akan
berfungsi sesuai mekanisme berikut.
·
Stomata Membuka:
Sewaktu sel penjaga memiliki kandungan ion kalium yang cukup, maka air dari sel
tetangga akan masuk ke sel penjaga secara osmosis sehingga sel penjaga yang
berhadapan dengan stomata akan tertarik ke belakang dan stomata menjadi
terbuka.
·
Stomata Menutup:
Ketika ion kalium pada sel penjaga keluar, maka air yang berada pada sel
penjaga akan berpindah menuju ke sel tetangga secara osmosis pula sehingga sel
tetangga menjadi mengembang dan mendorong sel penjaga menuju celah stomata dan
menutup stomata.
2. Lentisel
Alat pernapasan pada tumbuhan yang kedua adalah lentisel.
Lentisel ini biasanya terdapat di tumbuhan bertipe dikotil, monokotil, maupun
tumbuhan berbiji terbuka. Lentisel merupakan suatu lubang-lubang di batang
akibat pengelupasan dari kambium gabus, parenkim gabus, dan lapisan gabus yang
terbentuk untuk menggantikan epidermis dan berfungsi untuk melindungi batang.
Nah,
biasanya lapisan gabus yang terbentuk melalui kambium gabus ini sangat rapat
sehingga dapat memutus pasokan udara luar yang sangat penting untuk kebutuhan
pernapasan bagian-bagian tumbuhan lainnya. Adanya lentisel ini berfungsi
sebagai penyedia jalan bagi udara luar untuk melewati rapatnya lapisan gabus
sehingga bagian-bagian tumbuhan yang lainnya mendapatkan pasokan udara yang
cukup.
Alat pernapasan lainnya
pada tumbuhan selain stomata dan lentisel adalah rambut akar. Memang benar
bahwa rambut akar ini memiliki fungsi utama untuk menghisap air maupun zat hara
dari dalam tanah dan menyalurkannnya kepada bagian tumbuhan yang lain, namun
ternyata rambut akar ini juga sangat bermanfaat untuk alat pernapasan tumbuhan.
Rambut akar ini dapat mengambil oksigen yang terdapat pada pori-pori tanah.
4. Alat-alat pernapasan khusus
·
Akar Gantung –
Akar gantung merupakan bagian-bagian akar yang
tumbuh dari batang dan kemudian menjulur ke arah tanah. Nah, akar ini menjulur
ke arah tanah bukan tanpa alasan karena akar ini ketika menjulur ke arah tanah
akan menyerap uap air dan gas dari udara. Contoh tumbuhan yang memiliki akar
gantung adalah pohon beringin dan anggrek.
·
Akar Napas –
Berbeda dengan akar gantung, akar napas ini merupakan jenis-jenis akar
tumbuhan yang muncul ke permukaan tanah sehingga akar napas ini
dapat mengeluarkan karbondioksida dan memperoleh oksigen. Tanama bakai yang
biasa hidup di daerah laut merupakan contoh tumbuhan yang memiliki akar napas.
·
Rongga Udara –
Selain akar, ada juga tumbuhan yang memanfaatkan batangnya untuk memperoleh
pasokan oksigen. Tumbuhan ini biasanya memiliki batang yang memiliki
rongga-rongga udara sehingga udara atau oksigen dapat digunakan melakukan
proses respirasi. Contoh tumbuhan yang memiliki batang berongga adalah tumbuhan
enceng gondok dan juga kangkung.
Proses Pernapasan
·
Penangkapan oksigen hasil fotosintesis tumbuhan dari udara.
·
Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan
yang berlangsung secara difusi.
·
Oksigen masuk ke dalam setiap sel tumbuhan secara difusi
melalui rongga antarsel, sitoplasma, dan membran sel.
·
Oksigen ini kemudian digunakan dalam proses pernapasan dengan
melewati beberapa siklus, antara lain glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
siklus krebs, dan transport elektron.
·
CO2 yang dihasilkan akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke
dalam ruang antarsel untuk mengikuti proses fotosintesis tumbuhan.
Pernapasan Aerob
Proses pernapasan aerob ini merupakan proses pernapasan yang
membutuhkan peran oksigen dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi dan
juga karbondioksida dimana reaksinya dapat dituliskan secara sederhana seperti
berikut ini.
C6H12O6 +
6O2 ->> 6H2O +
6CO2 + 36ATP
Nah, dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi dan
karbondioksida dengan bantuan oksigen dalam proses pernapasan aerob ini tidak
sesimpel seperti reaksi yang ditulis diatas karena proses ini melibatkan
beberapa proses, yaitu:
·
Glikolisis
Seperti namanya, glikolisis merupakan suatu proses menguraikan
gula atau glukosa. Pada fase glikolisis ini terjadi prombakan glukosa menjadi
asam piruvat dalam sitosol. Asam piruvat ini nantinya akan diproses kembali
dalam suatu fase yang dinamakan dekarboksilasi oksidatif. Pada fase glikolisis
ini, akan juga dihasilkan 2 molekul ATP yang berperan sebagai energi, dan 2
molekul NADH yang akan digunakan dalam proses transport elektron.
·
Dekarboksilasi Oksidatif
Dalam fase dekarboksilasi oksidatif ini, asam piruvat yang
dihasilkan pada tatap glikolisis akan diubah menjadi asetil KoA dengan
melepaskan CO2 di dalam sitosol. Astil KoA yang dihasilkan ini akan diproses
kembali pada siklus asam sitrat. Selain Asetil KoA, akan dihasilkan pula NADH
yang digunakan dalam transport elektron.
·
Siklus Krebs
Siklus krebs merupakan sebuah fase dimana asam piruvat
dibongkar secara aerob menjadi H2O dan juga CO2 yang terjadi di dalam matriks
mitokondria. Dalam siklus ini, terjadi pula pengolahan Asetil KoA dengan asam
sitrat yang telah terbentuk di fase sebelumnya. Hasil akhir dari fase ini
adalah 1 molekul ATP, 1 molekul FADH, dan 3 molekul NADH yang akan digunakan
pada fase selanjutnya, yaitu fase transport elektron.
· Transport Elektron
Transport elektron merupakan sebuah fase pada pernapasan aerob
tumbuhan yang terjadi di membran dalam mitokondria. Dalam fase ini, serangkaian
elektron akan ditransfer dalam suatu reaksi redoks dan dibantu oleh enzim
sitokrom, piridoksin, dan flavoprotein. Siklus transport protein ini nantinya
akan menghasilkan H2O atau uap air yang merupakan hasil sampingan dari sistem
pernapasan tumbuhan selain CO2 atau karbondioksida yang sangat dibutuhkan
tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Selain itu, pada proses transport
elektron ini akan terbentuk pula 34 ATP sehingga jika ditotal, proses aerob ini
akan menghasilkan 36 molekul energi.
Pernapasan Anaerob
Berbeda dengan proses pernapasan aerob yang pada proses
pemecahan glukosa menjadi energi dan karbohidratnya membutuhkan oksigen, pada
proses pernapasan anaerob, tumbuhan tidak memerlukan peran oksigen dalam proses
memecah glukosa menjadi energi dan karbondioksida. Reaksi anaerob secara
sederhana dapat ditulis sebagai berikut ini.
C6H12O6 ->> 2C2H5OH + 2CO2 +
2ATP
Nah,
dari reaksi sederhana diatas, maka dapat terlihat bahwa proses pernapasan
anaerobik ini tidak membutuhkan pasokan oksigen untuk memecah glukosa. Hasil
akhir dari proses pernapasan anaerob ini memiliki hasil akhir karbondioksida,
alkohol, dan juga energi.
Perbedaan
mencolok lainnya dengan proses pernapasan aerob adalah pada proses anaerob ini
jumlah energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan
proses pernapasan aerob. Hal ini ternyata memang membuktikan betapa pentingnya
peran sebuah oksigen dalam pembentukan energi pada suatu tumbuhan.
Jenis Tumbuhan dan Proses Pernapasannya
Setelah
anda mengetahui berbagai macam proses pernapasan pada tumbuhan, maka anda pasti
penasaran bukan jenis tumbuhan manakah yang memiliki sistem pernapasan aerob
dan manakah yang memiliki sistem pernapasan anaerob. Berikut ini akan
dijelaskan jenis tumbuhan dan proses pernapasan yang digunakannya.
1.
Tumbuhan Tingkat Tinggi dengan
Pernapasan Aerob
Tumbuhan
yang memiliki sistem pernapasan aerob merupakan tumbuhan-tumbuhan tingkat
tinggi atau yang biasa dikenal dengan tumbuhan hijau. Tumbuhan yang bisa
disebut sebagai tumbuhan hijau merupakan tumbuhan yang memiliki zat hijau daun
atau yang biasa disebut klorofil. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian
alat pernapasan pada tumbuhan, para tumbuhan tingkat tinggi ini mengambil
oksigennya melalui berbagai bagian dari tubuhnya, seperti misalnya melalui
stomata, lentisel, rambut akar, hingga alat pernapasan khusus pada beberapa
tumbuhan seperti menggunakan akar gantung, akar napas, dan juga batang-batang
berongga.
2.
Tumbuhan Tingkat Rendah dengan
Pernapasan Anaerob
Tumbuhan
yang memiliki sistem pernapasan anaerob merupakan tumbuhan-tumbuhan tingkat
rendah. Nah, berkebalikan dengan tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan tingkat
rendah merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil sehingga tumbuhan ini
tidak dapat melakukan fotosintesis dan cara memperoleh energinya tetntu saja
berbeda dengan tumbuhan hijau. Cara memperoleh energi pada tumbuhan tingkat
rendah ini biasanya dilakukan dengan menguraikan bahan makanan yang terdapat di
sekitar lingkungan hidupnya.
Comments
Post a Comment